Senin, 17 Juli 2017

Pekerjaan Marketing itu Seperti Apa

Pekerjaan Marketing itu Seperti Apa

Pekerjaan Marketing itu Seperti Apa - Banyak tulisan di situs atau situs (blog) mengulas tentang internet marketing, apa karna kita mencari infonya di internet, hingga kiat marketingnya mesti sekitar dunia on-line. Lagipula, pemain usaha internet pada pinter semuanya. Mereka menguatak – atik susunan websitenya hingga keluar di halaman awal pencarian. Disamping itu, orang yang bener-bener jago marketing didunia riil tersingkir semuanya karna kalah SEO dengan mereka. Memanglah benar kalau hukum dunia on-line berlainan dengan dunia off line. Yang jago marketing didunia riil nyatanya kalah telak didunia maya, serta aku tidak percaya jika jagoan internet marketing dapat sukes didunia off line. 

Artikel marketing, basic marketing 

Aku bukanlah orang yang jago marketing, baik di usaha on-line ataupun didunia off line, tetapi aku ingin belajar. Serta tulisan aku tentang marketing ini ruangan lingkupnya dalam dunia kerja keseharian kita, tanpa ada computer serta tanpa ada internet, segera bertatap muka dengan konsumen dan jual barang yang dapat diliat serta dirasa. Aku tahu bila strategy marketing aku masih tetap di bawah rata-rata, tetapi aku percaya prinsip – prinsip yang aku pegang ini yaitu kunci berhasil dalam marketing. 



PEKERJAAN SALES MARKETING? 
Awal mulanya, aku pikirkan kalau pekerjaan marketing itu jual barang. Lalu aku bingung membedakan pada Marketing serta Sales. Kata marketing bila kita translate dalam bhs indonesia bermakna pasarkan, sedang kata sales bermakna jual. Jika dikombinasi, sales marketing bermakna jual sekalian pasarkan.... hahaha... wes wes, orang indonesia ini latah-latah. Mana ada kata sales marketing (x_x) ' …. I am going to Tunjungan for sales marketing! 

Pendeknya, jual serta pasarkan itu berlainan. Jual bermakna memohon seorang untuk beli suatu hal dari kita, disamping itu pasarkan bermakna mensosialisasikan suatu hal pada seorang. Maksud akhir salesman yaitu tutup penjualan serta peroleh komisi, sedang maksud akhir seseorang marketing yaitu memberitahukan satu product serta berdoa agar mereka ingin membelinya. Bila kita perhatikan dalam satu tahun lebih paling akhir ini kata “sales” hilang dari peredaran. Cobalah saja saksikan di iklan lowongan pekerjaan yang dimuat di media serta surat berita. Umumnya menulis, “Dicari marketing.... ” atau “Marketing eksekutif, upah tinggi, serta sarana komplit, hubungi.... “ Terlebih, di sebagian iklan lowongan kerja paling baru mengatakan mereka jadi advisor atau konsultan. Misalnya, “lowongan kerja financial advisor di perusahaan internasional, walk in interview tanggal ….. ” 

Menurut irit aku, hilangnya kata sales dari dunia pekerjaan di indonesia karena sebab customer saat ini lebih pinter, lebih ngirit, serta lebih miliki pilihan. Menginginkan seseorang untuk beli dari kita waktu awal kali berjumpa yaitu mujijat paling besar era ini, he... he... he... (tetapi bukanlah bermakna mustahil loh!) Lagipula, bila di tanya sama teman kita, “kerja apa? ” Kata marketing lebih bergengsi dari pada kata sales. Tul nggaaak? 

Ferdi : Wapan kerja apa saat ini? 
Wapan : Sales kodok.... (sembari lihat ke bawah serta bertemura lirih) 

Ferdi : Pan, kerja apa saat ini? 
Wapan : Marketing kodok! (nada mantab serta bersiap-siap untuk memarketing Ferdi) 
(walau sebenarnya keduanya sama jualan kodok, tidak lain berarti dengan sales kodok!) 

Aku sendiri terasa harga diri aku tidak jatuh (dengan kata lain malu) saat menjawab kalau pekerjaan aku jadi Marketing Kodok. Memang sich, kata marketing lebih membesarkan hati dari pada kata sales, yah ini mungkin saja yang diberi nama jadi kemampuan kalimat dengan kata lain sugesti. 

Kembali sekali lagi ke pekerjaan seseorang marketing. Aku percaya kalau penjualan juga akan berlangsung saat orang terasa kalau dia memerlukan product kita. Sepanjang barang yang kita jual tidak mereka perlukan, bicara hingga mulut berbusa akan tidak hasilkan closing. Cobalah pikirkan diri kamu saat ditawari untuk buka kartu credit walau sebenarnya di dompet kamu telah ada satu lusin kartu credit yang tidak sering kamu gunakan. Apa reaksi kamu? Demikian sebaliknya, bila kamu tidak memiliki kredit card dalam saku kamu, apa yang juga akan kamu kerjakan? Untuk aku, berikut prinsip marketing yang awal, Kenalilah kebutuhannya atau buat kesan kalau dia memerlukan product kamu. 

Bagaimana bila customer kamu tidak memerlukan, atau terasa kalau dia akan tidak menggunakan product kamu? Eng ing eeeng... berikut sesungguhnya pekerjaan kamu jadi seseorang marketing, yakni memberitahukan semua suatu hal mengenai barang kamu, keunggulannya, kegunaanya, faedahnya, serta pastinya nilai plus yang juga akan mereka peroleh. Seseorang marketing profesional tahu kalau closing waktu awal kali berjumpa yaitu satu keajaiban (meskipun dia betul-betul memerlukan product kamu!) 
Pekerjaan ke-2 kamu jadi marketing yaitu merajut jalinan dengan calon pelanggan kamu. Serta jalinan ini sebaiknya tulus dan untuk periode panjang. Meskipun kamu tahu serta percaya kalau dia akan tidak sempat beli product kamu! Jalinan sangat mungkin kita untuk tingkatkan kesempatan tutup penjualan, tidak dari dia namun dari beberapa rekannya, siapa tahu dibalik 1 orang yang kamu kenal nyatanya hasilkan 100 penjualan? Lagipula, tak ada kelirunya mempunyai seseorang rekan baru bukan? 



SEBUAH KISAH MARKETING YANG SUKSES 
Dalam sebagian bln. paling akhir ini aku disibukkan dengan yang namanya modem smart. Seseorang rekan aku sebagai distributor operator Smart memohon pendapat aku tentang modem Evdo ini. Dia memanglah disributor kartu serta handphone Smart, tetapi ketrampilannya yaitu di ke-2 bagian itu. Saat ada modem ini, baginya yaitu satu barang baru, satu kesempatan, serta satu tantangan. Dia minta pendapat aku, berani jual atau lewat? 

Kiat Marketing Sukses 

Nah... kebetulan saat itu, si Telkomsel lakukan perbuatan yg tidak mengasyikkan pada pelanggan flashnya, yakni turunkan kuota unlimitednya dari 2Gb/bln. jadi 500Mb/bln tanpa ada turunkan tarifnya yang Rp 125. 000 perbulan. Parahnya, koneksi internetnya bukanlah lebih stabil terlebih seringkali putus. Banyak pelanggan yang kecewa pada telkomsel flash ini, mereka menulis komplain di mass media, bersama-sama tutup nomernya (termasuk juga aku), serta mencari alternatif beda untuk berinternet ria. 

Rekan aku, sebut saja A Bun, terserang efek telkomsel flash ini. Dia baru beli modem HSDPA awal September 2009 dengan harga Rp 700. 000, karna tergiur dengan kuoatanya yang 2 giga itu. Dia mesti mendaftar di Grapari Telkmosel yang antri itu serta menanti survey sepanjang lebih kurang tiga hari untuk memperoleh kesepakatan dari operator komunikasi yang tuturnya paling besar itu. Belum juga senang gunakan Flash, dia dikagetkan dengan berita tidak mengasyikkan itu. Tahunya bukanlah dikabari oleh Telkomsel, namun memprotes ke call centernya karna koneksi internetnya begitu lambat serta seringkali putus. Janganlah bertanya reaksinya deh, yang tentu A Bun selekasnya menebarkan info ini ke beberapa rekannya (termasuk juga aku!) 

Aku katakan problem si A Bun ini pada rekan operator Smart serta merekomendasikan dia untuk coba ambillah satu atau dua buah modem EVDO untuk coba reaksi pasar. Untuk aku, mundurnya Telkomsel dari dunia internet juga akan memberi kesempatan pada Smart untuk mengambil pangsa pasarnya. Banyak pelanggan yang kecewa serta yang memerlukan akses data berkecepatan tinggi adalah tujuan marketing yang pasti. Pasarnya telah terjadi cuma tinggal pengenalan product alternatif pengganti telkomsel dengan kata lain Smart Jump. 

Bagaimana akhirnya? Hmm... lumayan lah menurut aku, cuma kurun waktu kurang dari satu minggu, dia telah menggunakan 100 buah modem EVDO ini. Walau sebenarnya harga nya relatif mahal, Rp 999. 000, 00 perbiji. Aku sendiri juga kecipratan hoki dari modem ini. Ha... ha... ha... Aku mulai memarketing rekan – rekan aku. Aku menelepon mereka serta jual keunggulan dari smart ini. Aku narasi pada mereka kalau aku dulunya pelanggan Telkomsel Flash yang kecewa serta pada akhirnya temukan penggantinya di Smart ini. Sebagian dari mereka merespon dengan beli modem dari aku, sesaat banyak yang masih tetap menanti. 


contoh tugas staff marketing

Satu diantara kiat marketing yang aku pakai yaitu dengan mengajak rekan-rekan aku main game on-line (kan perlu internet!! ha... ha... ha...) Nah, pada akhirnya mereka mengeluh karna koneksi internetnya buruk serta tidak dapat memainkan game itu. Disana aku masuk dengan semua kelebihan smart, dari mulai koneksinya yang stabil, cepat, serta cost bulanannya yang lebih murah, langkah pembayaran saat bayar, dapat buat telepon serta sms, tarifnya murah sekali lagi. 
Tetapi, lagi, marketing bukanlah pekerjaan instan. Butuh saat, jalinan, serta ketulusan hati kita. A Bun yang dulunya menampik mentah-mentah modem smart evdo yang aku menawarkan, pada akhirnya beli juga. Sayangnya tidak beli di aku, tetapi di kakak aku karna dia itu rekan sekolahnya. 

Kebanyakan orang dapat jadi marketing yang berhasil, tidak perduli apa kepribadian kamu. Yang butuh kamu kerjakan cuma menceritakan mengenai product kamu, penuhi kebutuhannya, serta merajut jalinan dengan hati yang tulus. Pakai strategy dalam memarketing mereka, janganlah asal tabrak. Paling akhir, janganlah pesimis dengan kondisi, tetaplah berjuang karna tambah baik mati karna satu maksud dari pada mati percuma.

tugas dan tanggung jawab marketing
contoh kerja marketing
pekerjaan marketing itu seperti apa
pengertian marketing secara umum
tujuan marketing
gaji seorang marketing
tugas marketing bank
berapa gaji marketing
tugas seorang marketing secara umum
contoh tugas staff marketing
cara kerja marketing executive
tugas staff marketing terbaru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar